Pembelajaran Direct Instruction | Kelebihan dan Kekurangan

Pembelajaran direct instruction merupakan salah satu dari sekian banyak model pembelajaran yang sering ditemukan dalam dunia pendidikan. Namun mungkin hanya tahu praktiknya tapi tidak dengan teorinya.

Nah berikut ini kami jabarkan pengertian, ciri-ciri, serta kelebihan dan kekurangan model pembelajaran yang kini mulai populer. Kami sudah rangkum dari berbagai literatur yang ada.

Pengertian Pembelajaran Direct Instruction

Model pembelajaran direct instruction merupakan model pembelajaran yang sifatnya teacher center. Maksudnya adalah guru menjadi tokoh utama yang membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan secara bertahap.

Adapun pengertian model pembelajaran direct instruction menurut ahli adalah salah satu pendekatan yang didesain khusus untuk mendukung proses pembelajaran siswa mengenai pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural terstruktur yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap dengan target mempertahankan fokus pada prestasi akademik siswa.

Pembelajaran Direct Instruction

Metode pembelajaran direct instruction pada dasarnya mengacu pada prinsip psikologi perilaku dan teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Dengan direct instruction, siswa mempunyai role model ketika mempelajari suatu ilmu sederhana termasuk pengetahuan prosedural yang rumit.

Ciri-ciri Model Pembelajaran Direct Instruction

Lantas seperti apa ciri-ciri model pembelajaran direct instruction? Berikut detailnya:

  1. Ada dasar pemikiran teoritis logis yang disusun oleh guru/pencipta
  2. Memiliki tujuan pembelajaran yang jelas untuk dicapai sebagai alasan dan bagaimana siswa belajar
  3. Memiliki sintaks atau perilaku mengajar dan alur kegiatan pembelajaran agar model pembelajaran dapat diimplementasikan dengan baik
  4. Ada sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung sehingga pembelajaran berhasil

Tahapan Metode Direct Instruction

Ketika seorang guru mengajar menggunakan model pembelajaran ini, maka ada fase-fase penting yang harus diperhatikan.

Fase I, guru menyampaikan tujuan/target, informasi latar belakang pelajaran, dan keutamaan mengapa santri perlu mempelajari materi ini. Fase pertama penting dilakukan untuk mempersiapkan siswa belajar.

Fase II, guru selama proses belajar-mengajar mulai mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang benar dan menyajikan informasinya tahap demi tahap.

Fase III, guru memberikan pelatihan tahap awal pada siswa.

Fase IV, setelah memberikan materi ajar dan mendemonstrasikannya, guru bisa mengecek pemahaman dan kinerja siswa serta memberikan umpan balik atas hasil kerja siswa.

Fase V atau terakhir, guru hendaknya memberikan siswa kesempatan lebih untuk pelatihan lanjutan dengan memberikan perhatian khusus atas kesulitan / hambatan yang dihadapi siswa.

Jika masih bingung mari kita ilustrasikan seperti ini, salah satu tujuan pembelajaran siswa kelas SD kelas 1 adalah belajar sholat.

Maka guru akan mempraktekkan bagaimana takbiratul ihram yang benar beserta bacaannya, dan kemudian guru akan mengetes siswa dengan pelajaran takbiratul ihram tadi.

Prinsip Dasar Model Pembelajaran

Setelah mengetahui fase/tahapan dalam model pembelajaran menarik ini, maka ada prinsip-prinsip dasar yang bisa digunakan guru sebagai pedoman dalam merencanakan sistem dan penilaian model pengajaran direct instruction secara efektif:

Sesuai dengan tujuan pembelajaran siswa

Adapun cara menetapkan tujuan siswa, guru bisa merumuskan tujuan pembelajaran yang relevan/sesuai dengan kurikulum pendidikan dan mempertimbangkan berapa banyak informasi yang akan disampaikan kepada siswa dalam kurun waktu tertentu, serta selektif dalam menentukan konsep yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Maksud dari soal tes yang sesuai dengan siswa adalah guru harus melakukan analisis tugas yang dapat membantu menentukan apa yang harus dilakukan siswa untuk melaksanakan keterampilan yang dipelajari dengan mempertimbangkan kemampuan, bakat, serta motivasi yang dimiliki siswa.

Kelebihan dan Kekurangan

Model pembelajaran direct instruction tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan seperti model pembelajaran lainnya. Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut:

  1. Guru mempunyai kendali atas materi yang akan diajarkan kepada siswa, oleh sebab itu guru bisa mempertahankan materi apa yang harus dicapai siswa dan memantau kinerja siswa secara cermat.
  2. Model pembelajaran direct instruction adalah model yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan untuk semua siswa berprestasi/non berprestasi, kelas besar maupun kelas kecil.
  3. Model pembelajaran cocok untuk siswa-siswi yang menyukai belajar lewat mendengar (ceramah) dan mengamati melalui (demonstrasi).
  4. Model pembelajaran ini memberikan wadah bagi siswa untuk belajar menghadapi tantangan mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta.
  5. Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas dan mampu mengungkapkan dengan baik kesulitan yang dihadapi.

Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran ini antara lain:

  1. Model pembelajaran direct instruction menjadi tidak efektif jika guru kurang persiapan, pengetahuan, dan kepercayaan diri. Siswa menjadi mudah hilang antusiasme dan bosan.
  2. Guru memegang peranan yang penting dalam model pembelajaran ini, sehingga cara berkomunikasi guru sangat berpengaruh pada proses pembelajaran. Artinya guru harus pintar menyampaikan materi kepada siswa agar mudah dipahami.
  3. Siswa hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk bereksplorasi karena semua pengetahuan sudah disampaikan oleh guru, ini menjadi tidak bagus karena siswa menjadi hilang rasa penasarannya ketika belajar.

Demikian pemaparan mengenai model pembelajaran modern ini semoga dapat membantu dan memberikan wawasan baru kepada para pembaca.